Menurut anggota Fraksi Partai Golkar DPR ini pada rapat dengar pendapat antara Komisi VIII DPR-RI dan Ditjend Pendidikan Islam Kementerian Agama, Rabu (26/1) terungkap Menteri Agama menyumbang secara spontan dan tanpa perencanaan beberapa pondok pesantren besar di Jawa. Satu pesantren ada yang mendapat Rp1,9 miliar.
" Jumlah yang fantastis. Total bantuan yang sudah diberikan lebih dari Rp5 miliar. Anehnya dana tersebut diambil dari anggaran pendidikan Islam yang sudah terencana peruntukannya," ungkap Sayed yang juga Sekjen DPP Nasional Demokrat (Nasdem) ini.
Anggota DPR asal Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Ini menilai bantuan Menag merupakan indikasi pencitraan. "Kita semua tahu Menag Suryadharma Ali juga ketua umum partai," ujarnya.
Sumbangannyapun hanya di Jawa dan pesantren tertentu. Seharusnya, semua anggaran harus direncanakan dan disetujui legislatif.
Sumbangan ini tidak melalui prosedur yang seharusnya. Untuk itu, kata dia, Komisi VIII DPR akan membentuk Panitia Kerja (Panja) guna mendalami kasus ini.
"Jika hal ini terus bergulir, akan berdampak jelek terhadap politik anggaran dan juga keuangan negara. Tingkah menteri ini dapat menghambat pembangunan nasional,"pungkasnya. (Bay/OL-04)