Demikian disampaikan Event Manager Sampoerna Foundation (SF), Dino V. Prayoga yang merilis data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009. Menurutnya, dari 210 juta penduduk Indonesia, sekitar 10%-nya atau 31 juta merupakan penduduk miskin.
"Dari jumlah penduduk miskin tersebut, 1,5 juta remaja tidak bisa melanjutkan sekolah di tingkat SMP dan SMA," katanya saat pemutaran film dokumenter Mengejar Impian di aula Universitas Islam Bandung (Unisba), Jln. Tamansari, Rabu (5/1).
Selain masalah ekonomi, kata Dino, kesulitan anak-anak dan remaja putus sekolah ini karena sulitnya mendapatkan akses pendidikan. Terutama bagi anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil.
Padahal, kata Dino, negara akan maju jika diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Minimnya pemimpin yang memiliki kualitas dan integrated juga salah satunya akibat minimnya SDM berkualitas.
"Memberikan akses dan ruang pendidikan bukan hanya untuk mencetak anak menjadi lebih pintar. Namun, juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Jika pintar dan berjiwa pemimpin, maka muncul SDM yang unggul dan berkualitas tadi," terangnya.
Untuk memperkecil jumlah anak putus sekolah, Sampoerna Foundation melalui Putera Sampoerna Foundation (PSF) menggulirkan sejumlah beasiswa untuk membantu anak-anak/remaja melanjutkan pendidikannya. Sejak 2001, PSF telah menyalurkan lebih dari 34 ribu beasiswa kepada anak-anak putus sekolah. Selain itu memberikan pelatihan bagi 14 ribu guru dan kepala sekolah serta mengadopsi 17 sekolah negeri dan 5 madrasah.
Mengenai pemutaran film Mengejar Impian yang disutradarai Nia Di Nata, Dino mengatakan, merupakan upaya dari PSF untuk mengajak masyarakat luas menyadari permasalahan pendidikan di Indonesia. Film dokumenter ini menyajikan kisah nyata dari lima orang remaja --Aang Kunaifi, Cahya Nur Aisah, Octika Adinda Putri, Praptaning Budi Utami, dan Rahmatillah yang cerdas, berprestasi, dan berasal dari keluarga prasejahtera. Kelimanya harus berjuang keras untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Bagi kelima remaja ini, dapat duduk di bangku SMA merupakan sebuah impian yang hanya bisa menjadi nyata bila mereka mendapatkan beasiswa.