Mendiknas mengatakan, semua bangunan itu ada jangka waktu pakainya. Kebetulan yang mengalami kerusakan ini ialah sebagian besar merupakan SD Inpres yang dibangun sekitar tahun 1970-an. Kerusakan juga terjadi karena populasi masyarakat sehingga kebanyakan ruang kelas yang rusak ada di pulau Jawa.
Mendiknas mengatakan, perbaikan satu ruang kelas memakan biaya Rp120 juta. Kemendiknas menganggarkan dana perbaikan hingga Rp2 triliun di APBN Perubahan 2011 ini.
"Bangunan ada life time-nya sehingga tidak perlu nunggu rehab namun kami ubah dengan siapkan dana pemeliharaan," katanya usai mengunjungi salah satu sekolah rusak berat di SDN Karang Tengah 2, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/8/2011).
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, M Nuh optimis kalau 2014 sekolah rusak sudah tidak ada lagi. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga dipakai untuk membeli bahan bangunan kecil seperti kaca. Sementara pihak swasta juga membantu untuk melengkapi fasilitas sekolah seperti buku.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemendiknas Ibrahim Bafadal menjelaskan,empat ruang kelas di SD Karang Tengah 02 akan direhab berat. Pada akhir Agustus akan meneken kontrak senilai Rp262 juta dengan kepala sekolah. "September bisa cair anggarannya dan diberikan waktu tiga bulan. November selesai," pungkasnya.
Sementara itu, pada tahun ini Kabupaten Bogor mendapat bantuan rehabilitasi sembilan ruang kelas untuk tiga SD senilai Rp590 juta.
(Neneng Zubaidah/Koran SI/ram)