SEMARANG – Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI
Jawa Tengah mulai menerima surat permintaan rekomendasi pembukaan
program studi (prodi), pendirian, serta perubahan perguruan tinggi.
Permintaan rekomendasi itu menyusul Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 145/E.E2/KL/2015 tanggal 9 Januari 2015.
Surat tersebut menyoal pembukaan dan perubahan perguruan tinggi,
serta penyelenggaraan program studi. Salah satu syaratnya adalah
rekomendasi dari Kopertis. Sebelumnya Dirjen Dikti telah menyurati
Koordinator Kopertis Wilayah I – XIV. ”Melalui surat 10313/E.E2/KL/2014
tanggal 31 Desember 2014 tentang Permohonan Rekomendasi Kopertis bagi
Pengusulan Pendirian, Perubahan, dan Pembukaan Prodi Perguruan Tinggi
Swasta, sampai saat ini sudah ada delapan surat yang masuk,” kata
Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Prof DYP Sugiharto,
kemarin.
Sugiharto mengemukakan, delapan surat tersebut masih sebatas permohonan rekomendasi. Kopertis belum bisa menganalisis, sebab belum memiliki bahan pertimbangan rekomendasi. ”Kami sudah berikan surat balasan, agar pemohon bisa melengkapi dokumen untuk dipertimbangkan,” ungkapnya.
Delapan surat yang masuk didominasi permohonan rekomendasi perubahan perguruan tinggi. ”Misalnya, dari akademi ke sekolah tinggi. Ada juga untuk pembukaan prodi, tapi lebih banyak perubahan perguruan tinggi.”
Lebih Mudah Ini adalah kali pertama rekomendasi Kopertis dipersyaratkan dalam pendirian, perubahan, dan pembukaan prodi perguruan tinggi swasta. Sebelumnya, menurut Sugiharto, Kopertis tidak dilibatkan. Bahkan, hanya tahu jika ada penambahan atau perubahan.
Mekanisme yang melibatkan Kopertis dipandang mempermudah proses serta memperkuat validasi data. Di samping itu, jika ada perubahan dan pembukaan prodi, dapat terdeteksi dengan muda.
Usulan pendirian dan perubahan perguruan tinggi serta pembukaan prodi dilakukan melalui data dalam jaringan (online). Persyaratan pengusulan ada dalam laman silemkerma.dikti.go.id. Pengiriman data dan dokumen usulan dijadwalkan Januari – 31 Maret 2015.
Di sisi lain, masih ada penghentian sementara atau moratorium untuk usulan sejumlah prodi. Hal itu berdasarkan surat edaran Dirjen Dikti tanggal 9 Januari 2015. Moratorium berlaku pada usulan program studi program sarjana Kedokteran Gigi dan Program Profesi Dokter Gigi. Usulan Prodi Keperawatan pada program D-3 dan program sarjana. Usulan Prodi Kebidanan pada program D-3, program D-4, dan program sarjana.
Pada usulan prodi bidang pendidik pada program D-4. Moratorium juga masih berlaku untuk usulan Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada program sarjana, serta moratorium usulan perubahan bentuk PTS menjadi negeri. Sementara usulan prodi pada program sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter dapat diajukan kembali ke Dirjen Dikti. (H89-37)
Permintaan rekomendasi itu menyusul Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 145/E.E2/KL/2015 tanggal 9 Januari 2015.
Sugiharto mengemukakan, delapan surat tersebut masih sebatas permohonan rekomendasi. Kopertis belum bisa menganalisis, sebab belum memiliki bahan pertimbangan rekomendasi. ”Kami sudah berikan surat balasan, agar pemohon bisa melengkapi dokumen untuk dipertimbangkan,” ungkapnya.
Delapan surat yang masuk didominasi permohonan rekomendasi perubahan perguruan tinggi. ”Misalnya, dari akademi ke sekolah tinggi. Ada juga untuk pembukaan prodi, tapi lebih banyak perubahan perguruan tinggi.”
Lebih Mudah Ini adalah kali pertama rekomendasi Kopertis dipersyaratkan dalam pendirian, perubahan, dan pembukaan prodi perguruan tinggi swasta. Sebelumnya, menurut Sugiharto, Kopertis tidak dilibatkan. Bahkan, hanya tahu jika ada penambahan atau perubahan.
Mekanisme yang melibatkan Kopertis dipandang mempermudah proses serta memperkuat validasi data. Di samping itu, jika ada perubahan dan pembukaan prodi, dapat terdeteksi dengan muda.
Usulan pendirian dan perubahan perguruan tinggi serta pembukaan prodi dilakukan melalui data dalam jaringan (online). Persyaratan pengusulan ada dalam laman silemkerma.dikti.go.id. Pengiriman data dan dokumen usulan dijadwalkan Januari – 31 Maret 2015.
Di sisi lain, masih ada penghentian sementara atau moratorium untuk usulan sejumlah prodi. Hal itu berdasarkan surat edaran Dirjen Dikti tanggal 9 Januari 2015. Moratorium berlaku pada usulan program studi program sarjana Kedokteran Gigi dan Program Profesi Dokter Gigi. Usulan Prodi Keperawatan pada program D-3 dan program sarjana. Usulan Prodi Kebidanan pada program D-3, program D-4, dan program sarjana.
Pada usulan prodi bidang pendidik pada program D-4. Moratorium juga masih berlaku untuk usulan Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada program sarjana, serta moratorium usulan perubahan bentuk PTS menjadi negeri. Sementara usulan prodi pada program sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter dapat diajukan kembali ke Dirjen Dikti. (H89-37)
Author : Bb
Terima kasih atas kunjungan anda. Lembaga bimbingan belajar suprauno adalah lembaga pendidikan yang fokus terhadap pembelajaran siswa agar menjadi pribadi yang unggul dan berprestasi.Dan terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kopertis Terima Permintaan Rekomendasi.
0 Comments