Kenyataan yang sering kali kita lihat, misalnya saja Budi lulus pada SNMPTN sementara Agung teman sekelasnya di SMU, ternyata gagal. Padahal Agung lebih pintar dari Budi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya ada dua kemungkinan, yaitu terjadi kesalahan teknis/administratif atau salah strategi.
Kesalahan teknis/administratif akan berakibat fatal. Salah mengisi data berarti kalah sebelum “perang” dimulai. Sebab itu data harus diisi dengan hati-hati dan benar. Ikutilah semua petunjuk yang ada dalam Buku Panduan SNMPTN dan jangan percaya pada saran/cara yang disampaikan oleh siapapun jika berbeda dengan apa yang diutarakan dalam buku panduan.
Strategi adalah rencana yang cermat dan efektif mengenai kegiatan, langkah dan metode untuk mencapai sasaran. Dengan demikian strategi merupakan faktor yang dominan dalam meraih sukses.
Kesalahan strategi bisa meliputi strategi belajar atau strategi memilih jurusan dalam SNMPTN. Berikut ini akan dibahas strategi belajar menjelang SNMPTN maupun strategi memilih jurusan.
1. Belajar secara Efektif dan Efisien
Cukup banyak metode belajar secara efektif dan efisien yang sudah dikenal. Misalnya, cara membaca sistem SQ3R, yaitu Survey (penelitian pendahuluan), Question (membuat pertanyaan), Read (membaca), Recite (mengulang), dan Review (mempelajari kembali secara menyeluruh). Namun, pada kesempatan ini, penulis hanya mengemukakan langkah-langkah praktis untuk memantapkan kembali materi yang sudah diterima sejak kelas satu hingga kelas tiga SMU disesuaikan dengan ruang lingkup dan bahan uji pada SNMPTN.
* Langkah Pertama
Buat program belajar untuk kurun waktu sekarang sampai SNMPTN mendatang meliputi mata pelajaran yang akan diujikan pada testing. Belajarlah setiap hari dan bagi waktu yang ada untuk memantapkan teori dasar, menghapal rumus-rumus dan mengerjakan soal-soal untuk setiap mata pelajaran. Lamanya waktu belajar setiap pelajaran tidak harus sama, tergantung pada penguasaan yang telah dimiliki untuk masing-masing materi pelajaran. Kemudian buat ringkasan rumus-rumusnya.
Materi yang diujikan pada SNMPTN mayoritas berasal dari materi pelajaran di kelas 2 SMU. Kondisi ini mengharuskan para siswa sudah mulai menyiasati SNMPTN sejak dini, yaitu sejak awal kelas 3 SMU karena persiapan selama beberapa bulan menjelang SNMPTN saja terasa kurang.
Mata pelajaran yang diujikan pada SNMPTN dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I. Daftar Mata Ujian pada SNMPTN
Mata Ujian Jml. Soal Waktu Peserta
Hari Pertama Kemampuan Kuantitatif: 150 menit IPA, IPS-BAHASA dan IPC
- Matematika Dasar 25 soal
Kemampuan Bahasa:
- Bahasa Indonesia 25 soal
- Bahasa Inggris 25 soal
Hari Kedua Pagi Kemampuan IPA: 150 menit IPA dan IPC
- Matematika IPA 15 soal
- Fisika 15 soal
- Kimia 15 soal
- Biologi 15 soal
- IPA Terpadu 15 soal
Hari Kedua Siang Kemampuan IPS: 90 menit IPS-BAHASA dan IPC
- Sejarah 20 soal
- Geografi 20 soal
- Ekonomi 20 soal
- IPS Terpadu 15 soal
* Langkah Kedua
Kerjakan soal-soal SNMPTN tahun-tahun sebelumnya. Kerjakan dengan batas waktu tanpa melihat catatan, seolah-olah dalam keadaan tes yang sesungguhnya. Setelah selesai, periksa jawaban dengan kunci yang ada untuk mengkaji berapa persen jawaban yang benar. Jawaban yang salah atau kosong harus dikerjakan kembali, akan tetapi kalau masih terbentur jangan malu bertanya kepada siapapun.
* Langkah Ketiga
Analisa soal-soal SNMPTN selama lima tahun terakhir kemudian kelompokkan soal-soalnya untuk mendapatkan data statistik materi dan tipe soal yang paling sering muncul untuk setiap bidang studi. Atas dasar ini siswa bisa lebih mempertajam persiapan belajar terhadap topik-topik yang lebih besar kecenderungan keluarnya pada SNMPTN. Dengan perkataan lain cara belajar akan efektif atau tepat sasaran.
2. Strategi Memilih Jurusan/PTN
Inti dari strategi memilih jurusan/PTN adalah menentukan pilihan jurusan yang tingkat persaingannya sesuai dengan kemampuan akademik siswa. Di sini dibutuhkan data klasifikasi PTN maupun jurusannya dan tingkat kemampuan akademik siswa yang bersangkutan. Masalahnya memang tidak sederhana karena data tersebut tidak dimiliki oleh umum. Dengan demikian, yang dapat dilakukan adalah memprediksi klasifikasi jurusan dan memprediksi tingkat kesiapan akademik (kemampuan) siswa.
Memprediksi klasifikasi jurusan
Klasifikasi tingkat persaingan pada jurusan dapat diperkirakan dari reputasi PTN-nya, data peminat, dan daya tampungnya jurusan dimaksud dikaitkan dengan pengalaman siswa-siswi tahun sebelumnya berapa kira-kira nilai SNMPTN siswa yang diterima pada jurusan tertentu. Hasil analisis seperti di atas dapat dituangkan dalam bentuk prediksi passing grade jurusan yang diinginkan. Berikut adalah contoh untuk ITB.
Memprediksi tingkat kemampuan akademik
Memprediksi tingkat kemampuan akademik dapat dilaksanakan dengan membuat soal tes simulasi/try out dengan jumlah soal, tingkat kesulitan, waktu serta sistem penilaian yang sama dengan SNMPTN. Dengan mengikuti beberapa kali simulasi SNMPTN, siswa akan mengetahui nilai rata-rata yang diperoleh. Inilah yang menjadi acuan pemilihan jurusan.
Kiat Menentukan Pilihan Jurusan
Menentukan pilihan jurusan menyangkut resiko berhasil atau gagal dan berkaitan dengan masa depan. Oleh sebab itu siswa harus menentukan sendiri keputusan yang diambil. Penulis hanya memberikan gambaran/komentar tentang komposisi pilihan yang sebaiknya dibuat.
Meskipun passing grade setiap jurusan bisa berubah setiap tahun, perlu kiranya diperhatikan data passing grade tahun-tahun sebelumnya. Pilihan pertama pada SNMPTN sebaiknya mempunyai passing grade yang tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata hasil tes simulasi SNMPTN siswa yang bersangkutan. Sedangkan pilihan kedua adalah jurusan yang passing grade-nya sekitar 5% hingga 10% lebih kecil dari passing grade pilihan pertama.
i
2 Votes
Quantcast