LES PRIVAT TK-SD-SMP-SMA-SMK-UMUM SURABAYA SIDOARJO GRESIK. MATEMATIKA, IPA, IPS, FISIKA, KIMIA, BIOLOGI, AKUNTANSI, EKONOMI, BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS, BAHASA ARAB, PKN, KOMPUTER. LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SUPRAUNO: 08222 666 1656

Bebalnya Pengelola Pendidikan, siapa yang salah?

Bebalnya Pengelola Pendidikan, siapa yang salah?

kebijakan pemerintah yang berlaku di era reformasi ini sangat menjengkelkan dan menyesakkan bagi siswa ataupun orangtua. sebuah kebijakan yang di buat seolah bisa menaikkan kecerdasan siswa akan tetapi berujung pada penghancuran kepada siswa secara otomatis.




kebijakan apakah itu?



kebijakan dalam kelulusan siswa yang di batasi dengan standar nilai tertentu. sehingga jika ada siswa yang tak bisa melampaui standar nilai tersebut, maka pupuslah sudah harapannya, keminderan mendatanginya, dan menambah beban baru bagi orang tua akan kelemahan putranya, dan pengulangan pembelajaran selama satu tahun kedepan menantinya.



walaupun pemerintah telah menyiapkan kesempatan bagi siswa untuk mengikuti ujian susulan agar tetap lulus dan tak mengulang di tahun berikutnya. namun, nasi sudah menjadi bubur, pengumuman kelulusan seolah menjadi malaikat maut yang siap mengambil semangatnya dan memberikan keputusasaan yang mendalam bagi siswa yang tak lulus ujian nasional. sehingga minat untuk mengikuti un susulan pun hilang alias ga bernafsu lagi.



kebijakan pemerintah ini, bukan hanya merugikan siswa dan orangtuanya namun juga membuat guru menjadi tidak patut untuk di tiru. sebagian guru dan pejabat sekolah bukan sibuk menambah jam belajar siswanya akan tetapi mereka sibuk mencari bocoran jawaban, saling berlomba kedukun, dan melakukan ritual yang lebay sehingga mendekati kesyirikan. maunya sih pembelajaran yang di tingkatkan namun apa daya metode tidak di ukur dengan sumber daya manusianya. Akibatnya banyak sekali kerugian yang dirasakan oleh seluruh elemen pendidikan terutama siswa.



hari ini saja, hari pertama kelulusan sudah ada berita buruk dari yogyakarta. Salah seorang Siswi SMA yang tak lulus ujian UN mengalami depresi yang berat sehingga membuat dirinya menceburkan diri ke sungai. apalagi hari berikutnya yang bisa menambah depresi siswa yang tak bisa melanjutkan kejenjang berikutnya. belum lagi kejadian tahun lalu yang menambah daftar hitam di dunia pendidikan.



buat apa sih ada standar kelulusan kalau memang membuat siswa tambah tidak percaya pada kemampuannya?



buat apa sih standar kelulusan kalau nantinya membuat guru menjadi tidak percaya dengan proses belajar?



buat apa sih standar kelulusan kalau membuat banyak siswa stres, depresi, bahkan bunuh diri?



buat apa sih standar kelulusan kalau membuat ketakutan mendalam bagi siswa?



buat apa sih standar kelulusan kalau membuat siswa yang tak lulus menjadi minder dan kurang percaya diri, dan pastinya akan kesulitan mencari lembaga pendidikan yang favorit jika ia memiliki cacat dalam pendidikan sebelumnya? belum lagi kalau mau kerja? pasti di tolak, dijamin 100 %.



buat apa meniru negara maju kalu kita tidak mampu?. ngaca dong. semua ada proses panjang bukan ujuk ujuk.



negara maju seperti china, jepang ,AS, dan negara Eropa saja masih bingung menghadapi masalah depresi dan stress. kita negara miskin malah menggalakkan metode bunuh diri.



janganlah kita lupa daratan. banyak sekali sisi negatif yang di alami oleh negara maju saat ini. janganlah kita melihat yang enak enak saja dan tertipu dengan dunia gemerlapnya. lihatlah kesenjangan sosial disana!, angka bunuh dirinya berapa?,berapa jumlah rumah sakit jiwanya?, banyak ga metode yang di kembangkan untuk menyembuhkan orang stress?.



walaupun setelah pengumuman hari ini angka kelulusan naik dan angka ketidaklulusan turun. bukan berarti ada peningkatan prestasi pada siswa kita. sebaliknya, peningkatan kejahatan ujianlah yang meningkat seperti jual beli jawaban, pergi ke dukun, dan lainnya.



oleh karena itu, bagi pemerintah, khususnya menteri pendidikan Muhammad Nuh agar segera merevisi kebijakan kelulusan ini. sudah banyak siswa stres akibat kebijakan ini, termasuk saya , waktu pertama kali kebijakan ini di laksanakan. walupun toh akhirnya saya lulus tanpa cacat, tanpa kejahatan, tanpa dukun, dan kecurangan lain. namun masih sangat membekas sekali ketakutan akan ketidaklulusan, bagaimana nanti dengan orang tua, teman, guru, bahkan membawa nama sekolah.



saya sebagai seorang guru sangat mengharapkan kebijakan ini segera di hapus agar tidak menjadi momok siswa. UN harus tetap jalan namun lulus wajib 100 % kecuali alasan tertentu yang sangat logis. hal ini tidak lain hanya demi kepentingan bersama dan kemajuan bangsa indonesia.
LBBSUPRAUNO

Author :

Terima kasih atas kunjungan anda. Lembaga bimbingan belajar suprauno adalah lembaga pendidikan yang fokus terhadap pembelajaran siswa agar menjadi pribadi yang unggul dan berprestasi.Dan terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Bebalnya Pengelola Pendidikan, siapa yang salah?.
Bagi Artikel!

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

belajar