HarukaEdu menggelar kontes pembuatan video bertema pendidikan dengan
tema “Pendidikan Bekal Masa Depan” melalui situs Vontes.com. Akan
dipilih dua pemenang untuk kategori “Best Video” (jumlah voting
terbanyak) dan “Staff Pick Video” (video pilihan penyelenggara) yang
akan memperoleh beasiswa dan uang tunai dengan total nilai lebih dari
Rp100 juta untuk menimba ilmu di UWIN (Universitas Wirausaha Indonesia).
Sebagai latar belakang, HarukaEdu adalah perusahaan startup yang berfokus pada bidang pendidikan online di tingkat perguruan tinggi. Sementara itu, UWIN yang didirikan pada tahun 1982 merupakan salah satu pelopor perguruan tinggi online berkualitas di Indonesia.
Kontes video ini diadakan dalam rangka mengingatkan masyarakat Indonesia dari berbagai latar jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, sarjana) mengenai betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan. Periode kontes berlangsung sejak tanggal 15 Januari 2015 hingga 8 Maret 2015.
Mengenai persyaratan untuk mengikuti kontes pembuatan video pendidikan ini dan informasi detail lainnya bisa dipelajari secara seksama di blog HarukaEdu dengan link: http://goo.gl/Eh79Kn atau di website Vontes dengan link: http://goo.gl/I0X3wm.
Video-video yang ikut serta dalam kompetisi ini diharapkan mampu menginspirasi penontonnya agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan terus belajar semasa hidupnya. Apalagi, pada akhir tahun ini, Indonesia akan tergabung ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membuat persaingan antar tenaga kerja se-Asia Tenggara semakin kompetitif.
Tenaga kerja dari satu negara anggota ASEAN bisa berburu pekerjaan di negara ASEAN lainnya dengan lebih mudah, termasuk tenaga kerja asing dari luar Indonesia. Salah satu implikasi dari hal ini adalah tenaga kerja Indonesia dituntut untuk memiliki kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang lebih baik agar dapat bersaing.
Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2013, dari total pekerja Indonesia sebesar 110,8 juta orang, hanya 7,57 juta orang (sekitar 6,8%) memiliki gelar sarjana dan 2,92 juta orang (2,6%) memiliki gelar diploma. Bandingkan jumlah persentase tersebut dengan persentase lulusan universitas dan diploma di Malaysia sejumlah 24,37% dan Singapura sejumlah 29,4%.
“Besar harapan kami bahwa melalui kontes pembuatan video pendidikan ini akan muncul banyak video-video yang menyadarkan masyarakat Indonesia betapa pentingnya pendidikan dan terus belajar serta melanjutkan pendidikan hingga mencapai pendidikan tinggi sehingga mereka dapat bersaing dalam dunia kerja baik di Indonesia maupun di tingkat ASEAN,” jelas Novistiar Rustandi (Co-founder, HarukaEdu).
Sebagai latar belakang, HarukaEdu adalah perusahaan startup yang berfokus pada bidang pendidikan online di tingkat perguruan tinggi. Sementara itu, UWIN yang didirikan pada tahun 1982 merupakan salah satu pelopor perguruan tinggi online berkualitas di Indonesia.
Kontes video ini diadakan dalam rangka mengingatkan masyarakat Indonesia dari berbagai latar jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, sarjana) mengenai betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan. Periode kontes berlangsung sejak tanggal 15 Januari 2015 hingga 8 Maret 2015.
Mengenai persyaratan untuk mengikuti kontes pembuatan video pendidikan ini dan informasi detail lainnya bisa dipelajari secara seksama di blog HarukaEdu dengan link: http://goo.gl/Eh79Kn atau di website Vontes dengan link: http://goo.gl/I0X3wm.
Video-video yang ikut serta dalam kompetisi ini diharapkan mampu menginspirasi penontonnya agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan terus belajar semasa hidupnya. Apalagi, pada akhir tahun ini, Indonesia akan tergabung ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membuat persaingan antar tenaga kerja se-Asia Tenggara semakin kompetitif.
Tenaga kerja dari satu negara anggota ASEAN bisa berburu pekerjaan di negara ASEAN lainnya dengan lebih mudah, termasuk tenaga kerja asing dari luar Indonesia. Salah satu implikasi dari hal ini adalah tenaga kerja Indonesia dituntut untuk memiliki kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang lebih baik agar dapat bersaing.
Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2013, dari total pekerja Indonesia sebesar 110,8 juta orang, hanya 7,57 juta orang (sekitar 6,8%) memiliki gelar sarjana dan 2,92 juta orang (2,6%) memiliki gelar diploma. Bandingkan jumlah persentase tersebut dengan persentase lulusan universitas dan diploma di Malaysia sejumlah 24,37% dan Singapura sejumlah 29,4%.
“Besar harapan kami bahwa melalui kontes pembuatan video pendidikan ini akan muncul banyak video-video yang menyadarkan masyarakat Indonesia betapa pentingnya pendidikan dan terus belajar serta melanjutkan pendidikan hingga mencapai pendidikan tinggi sehingga mereka dapat bersaing dalam dunia kerja baik di Indonesia maupun di tingkat ASEAN,” jelas Novistiar Rustandi (Co-founder, HarukaEdu).