Pemerintah Australia berharap dana itu bisa mendukung program wajib belajar 9 tahun hingga 2015. Kerjasama ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, dengan kerjasama ini, sekitar 330 ribu anak Indonesia kini telah memiliki akses ke sekolah dengan adanya kerjasama di bidang pendidikan dasar. Nantinya, dana ini juga akan digunakan untuk mendukung 1.500 sekolah Islam mencapai akreditasi standar pendidikan nasional, memperbaiki kualitas pengelolaan sekolah dan mendukung penelitian dan analisis bidang pendidikan.
Selain itu, Gilliard juga menjanjikan adanya program beasiswa dan pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia. Pemerintah Australia, kata dia, terbuka bagi pelajar Indonesia yang akan menempuh pendidikan di Australia. "Kami memiliki program beasiswa yang komprehensif untuk mendukung bagi pelajar-pelajar di Indonesia," katanya.
Indonesia dan Australia juga menegaskan komitmen dalam kemitraan pembangunan Indonesia Australia senilai AUS $2,5 milyar untuk jangka waktu 5 tahun. Dana ini dialokasikan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di kawasan Indonesia Timur, mengurangi HIV/AIDS, menyediakan air dan sanitasi untuk keluarga miskin, memperkuat Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Indonesia dan meningkatkan akses pendidikan. Kedua pemimpin negara ini mengakui keberhasilan program kemitraan tersebut.