Menurut Soekarwo, jika kasus tersebut merembet ke masalah sosial, Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Jawa Timur harus segera menyelesaikannya, dan meminta Komite Sekolah setempat segera meluruskan apa yang terjadi. "Peraturan tentang Sistim Pendidikan Nasional seperti apa, itu yang utama. Kalau tak segera diselesaikan saya khawatir masalah sosial akan kembali terjadi," ujar Soekarwo. Apalagi, saat ini masalah sosial berupa pengusiran yang dilakukan warga terharap keluarga Siami (pembongkar contek massal) sudah mulai reda.
Soekarwo juga khawatir, tanpa penyelesaian, masalah sosial yang mulai mereda di kampung Siami akan kembali mencuat. Apalagi, perdebatan soal ada tidaknya sontek massal saat ini masih terus berkembang di masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, mengatakan bahwa kasus sosial di kawasan kampung tempat tinggal Siami saat ini sudah mereda setelah dilakukan pertemuan antara Komite Sekolah dan seluruh wali murid. "Prinsipnya tidak terjadi sontek missal. Memang ada instruksi dari guru tapi para murid terbukti tidak melakukan contek massal," ucap Harun.
Untuk meyakinkan warga, Dinas Pendidikan telah menjamin tidak akan dilakukan ujian ulang. Selain itu, guru maupun kepala sekolah yang terbukti memberikan instruksi untuk mensontek massal juga telah diberikan sanksi.